Hal-hal yang Membuat Fabio Quartararo Akhirnya Mau Bertahan di Yamaha Walau sedang Sulit

waktu baca 4 menit
Jumat, 5 Apr 2024 20:01 0 41 slainanatsyasiregar

– Sejumlah faktor yang membuat Fabio Quartararo memutuskan tetap bertahan di Yamaha walau pabrikan Iwata sedang terpuruk.

Quartararo akhirnya meneken kontrak pembaruan kerja sama bersama Monster Energy Yamaha untuk dua musim ke depan, MotoGP 2025 hinga 2026.

Kepastian itu telah diumumkan resmi hari ini oleh tim berlogo garpu tala, Jumat (5/4/2024).

Keputusan Juara Dunia 2021 berjuluk El Diablo bertahan di Yamaha cukup mengejutkan.

Sebab belum lama ini, sudah banyak bergulir rumor-rumor tentang kemungkinan dia hengkang dari Yamaha. Yang paling kencang, disebut-sebut pindah ke Aprilia.

“Kami sangat senang sekali Fabio akan bertahan sebagai pembalap Yamaha,” kata Managing Director Yamaha, Lin Jarvis dikutip BolaSport.com dari pers rilis resmi.

“Mempertahankan Fabio sebagai bagian dari tim pabrikan adalah bagian penting dari Proyek MotoGP Yamaha. Fabio adalahpembalap bertalenta luar biasa, pekerja keras dan pemain hebat di tim kami dan dia punya tahun-tahun kompetitif di masa depannya.”

“Yamaha Motor Company, Yamaha Motor Racing dan Monster Energy Yamaha akan berusaha keras untuk memastikan masa depan yang cerah bersama Fabio dengan melakukan pendekatan yang lebih agresif dalam pengembangan motor,” tutur Jarvis.

Baca Juga: Kasur Bekas Ditidurin Ronaldo Dijual Lebih Mahal dari Mobil Sejuta Umat Indonesia

Kalimat terakhir dari Jarvis ditengarai menjadi salah satu kunci yang membuat pembalap asal Prancis itu mau bertahan.

Yamaha sudah menjanjikan sejumlah perubahan dalam pengembangan motor YZR-M1 mereka sekaligus pendekatan cara kerja tim mereka yang kini lebih ‘Eropa’.

Mendatangkan dua sosok penting dari mantan kru dan insinyur Ducati, yakni Marco Nicotra dan Massimo Bartolini, adalah salah satu langkah nyata mereka. 

Perubahan dari segi manajemen termasuk tatanan struktur organisasi yang banyak dipegang orang Jepang, juga telah diterapkan.

Selain itu, anggaran yang cukup besar juga menjadi bukti bahwa Yamaha bersungguh-sungguh ingin melakukan terobosan di tengah masifnya kemajuan sang kompetitor utama, Ducati.

“Kami telah membuat perubahan signifikan pada organisasi kami temrasuk sistem manajemen internal yang baru,” ucap Jarvis.

“Perekrutan tenaga ahli terbaik di industri ini, kemitraan teknis eksternal yang baru, peningkatan anggaran pengembangan (motor), dan program pengujian yang intensif.”

“Semua perubahan ini dirancang untuk mempercepat proses bagi kami demi kembali ke jalur kemenangan,” ujarnya.

“Fabio sudah memahami komitmen ini dan hal inilah yang memberinya kepercayaan diri untuk mengambil keputusan menetap bersam kami di tahun-tahun mendatang,” ucapnya lagi.

Quartararo juga berusaha menyambut janji-janji Yamaha dengan kepala tegak.

Walau memang sekarang dalam posisi serba sulit, tetapi pembalap 24 tahun itu masih tetap percaya pada tim yang sudah memberinya kesempatan dan mengorbitkan debutnya di MotoGP 2019 silam.

“Musim dingin tahun lalu, Yamaha sudah membuktikan kepada saya bahwa mereka memiliki cara pendekatan yang baru dan mindset bekerja yang lebih agresif,” kata Quartararo.

“Rasa percaya diri saya tinggi, kami yakin bisa kembali ke depan bersama-sama.”

“Enam tahun lalu, mereka memberikan saya kesempatan untuk naik ke kelas MotoGP dan sejak itu kami telah meraih hal-hal hebat bersama.”

“Masih panjang jalan yang harus kami tempuh saat ini untuk meraih kemenangan lagi. Saya akan bekerja keras dan saya yakin, dengan bekerja sama, kami bisa meraih impian kami sekali lagi!” kata Quartararo. 

Selain dari segi pengembangan, Yamaha juga telah hampir dipastikan tak akan jadi tim semata wayang lagi mulai musim depan.

Mereka telah sentengah jalan memastikan diri untuk kembali memiliki tim satelit. Rumor terkuat disebut-sebut merekrut tim milik Valentino Rossi, VR46 Racing Team.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA