Duh! Situs Panganku.org Berubah Jadi Situs Judi Slot Gacor, Logonya Jadi Shinchan, Ini Faktanya

waktu baca 2 menit
Minggu, 12 Mei 2024 13:24 0 34 beritaindo.co.id

BERITAINDO.CO.ID – Situs milik Kementrian Kesehatan (Kemenkes) RI, Panganku.org mendadak berubah menjadi situs judi online slot gacor.

Dalam data situs Panganku.org di pencarian di Google masih tertulis bahwa situs ini bernama halaman utama ‘Data Komposisi Pangan Indonesia’

Halaman lainnya memiliki nama yang normal, seperti nama halaman Database Pangan, Login Panganku dan yang lainnya.

Namun pantauan TribunnewsBogor.com, Kamis (9/5/2024) sekitar pukul 22.30 WIB ketika halaman beranda Panganku.org ini dibuka malah menampilkan situs judi online yang berisi tulisan ‘link slot gacor.’

Di sana tertulis ucapan selamat datang di situs slot dan terdapat beberapa tombol menu seperti Bonus, Daftar dan Masuk.

Tertulis pula penawaran judi dengan hadiah liburan ke Thailand.

Terdapat pula pilihan dua bahasa uang digunakan dalam situs yakni Bahasa Indonesia dan Thailand.

Sementara halaman lainnya berubah menjadi ‘404’ atau tidak ditemukan ketika dibuka.

Sekitar pukul 22.50 WIB, logo situs Panganku.org di halaman pencarian Google ikut berubah menjadi bergambar karakter Shinchan.

Terkait kondisi situs yang berubah ini, pihak Kemenkes angkat suara.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengakui, situs Panganku mengalami peretasan oleh pihak tidak bertanggung jawab.

“Iya ini di-hack (diretas),” ujarnya, saat dikonfirmasi Kompas.com melalui pesan WhatsApp, Rabu (8/5/2024).

Nadia memastikan, Kemenkes akan memperbaiki dan mengembalikan tampilan situs Panganku yang kini berganti menjadi situs judi online.

Tidak hanya itu, pihaknya juga akan meningkatkan perlindungan situs agar tidak lagi disisipi judi online.

Menurut Nadia, situs Panganku selama ini dikelola oleh pihak ketiga.

Namun, dia tidak menyebut pihak ketiga yang bertanggung jawab mengelolanya.

“Pasti (ditingkatkan perlindungannya), ini website-nya mah dikelola pihak ketiga oleh karena itu masih ada potensi seperti ini,” paparnya.

Berkenaan dengan kejadian ini, Nadia mengatakan perlu melihat situasi selanjutnya sebelum memutuskan kembali menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengelola situs.

“Nanti kita lihat dulu seperti apa ya,” kata dia.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA