Motor atau Mobil Rem ABS Minyak Rem yang Dipakai Apakah Sama dengan Rem Model Biasa

waktu baca 2 menit
Selasa, 9 Sep 2025 04:43 0 19 beritaindo.co.id

DELAPANTOTO – Sistem pengereman menjadi salah satu fitur paling penting dalam kendaraan, baik motor maupun mobil. Saat ini banyak model sudah dibekali teknologi Anti-lock Braking System (ABS) yang membuat pengereman lebih aman dan stabil. Pertanyaan yang sering muncul adalah: apakah minyak rem yang digunakan pada sistem ABS berbeda dengan rem model biasa?

Minyak Rem pada Sistem ABS vs Rem Biasa

Menurut mekanik bengkel resmi, minyak rem yang dipakai pada kendaraan dengan sistem ABS sebenarnya sama dengan rem model konvensional. Yang membedakan hanyalah spesifikasi kualitasnya, bukan jenis khusus.

  • Rem Biasa

    • Umumnya cukup menggunakan minyak rem dengan standar DOT 3.

    • Cocok untuk kendaraan harian dengan suhu kerja tidak terlalu tinggi.

  • Rem ABS

    • Disarankan menggunakan minyak rem DOT 4 atau lebih tinggi.

    • Alasannya, sistem ABS bekerja dengan tekanan hidrolik yang lebih kompleks dan suhu kerja lebih panas.

    • Minyak rem dengan standar DOT lebih tinggi memiliki titik didih lebih besar sehingga lebih tahan panas.

Mengapa Tidak Boleh Sembarangan?

  1. Titik Didih – Minyak rem kualitas rendah bisa mendidih lebih cepat, menyebabkan vapour lock (rem blong).

  2. Kompatibilitas Material – Minyak rem harus sesuai dengan material karet seal dan master rem agar tidak cepat rusak.

  3. Performa ABS – Sistem ABS membutuhkan respons tekanan yang cepat. Jika minyak rem tidak sesuai, kinerjanya bisa terganggu.

Tanda Minyak Rem Harus Diganti

  • Warna cairan berubah menjadi gelap/kotor.

  • Volume berkurang dari batas normal.

  • Rem terasa blong atau tidak pakem.

  • Motor/mobil sudah menempuh lebih dari 20.000 km atau sekitar 2 tahun pemakaian.

Kesimpulan

Minyak rem yang digunakan pada kendaraan ABS dan rem biasa pada dasarnya sama, hanya berbeda rekomendasi spesifikasi. Untuk kendaraan ABS, sebaiknya gunakan minyak rem dengan standar lebih tinggi (DOT 4 ke atas) agar performa tetap optimal. Sementara untuk rem konvensional, DOT 3 sudah cukup.

Sumber: beritaindo.co.id

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    LAINNYA